Buah naga semakin digemari di Indonesia, tidak hanya karena rasanya yang unik, tetapi juga karena kandungan nutrisinya. Bagi Anda yang tertarik menanam atau sekadar ingin tahu lebih banyak, panduan lengkap ini akan membahas jenis-jenis buah naga populer yang bisa Anda temukan di pasaran. Setiap jenis memiliki karakteristik dan keunggulan tersendiri yang menarik untuk diketahui.
Secara umum, ada empat jenis buah naga utama yang dikenal luas. Masing-masing memiliki ciri khas pada warna kulit dan daging buahnya. Mengenali perbedaan ini adalah langkah pertama dalam panduan lengkap memilih buah naga, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk budidaya. Pilihan jenis sangat memengaruhi rasa dan tampilan.
Pertama adalah buah naga daging putih (Hylocereus undatus). Ini adalah varietas yang paling umum dan mudah ditemukan di Indonesia. Ciri khasnya adalah kulit merah cerah dengan sisik hijau dan daging buah berwarna putih bersih dengan bintik-bintik hitam kecil. Rasanya cenderung manis dengan sedikit sentuhan asam, menyegarkan dan ringan.
Selanjutnya adalah buah naga daging merah (Hylocereus polyrhizus). Seperti namanya, varietas ini memiliki daging buah berwarna merah hingga merah keunguan yang pekat. Kandungan antioksidannya, terutama likopen, lebih tinggi dibandingkan jenis putih. Rasanya lebih manis dan kuat, sering menjadi favorit banyak orang.
Kemudian ada buah naga daging kuning (Hylocereus megalanthus). Varietas ini cukup langka dan harganya cenderung lebih mahal. Kulitnya berwarna kuning cerah, dan daging buahnya berwarna putih bening dengan biji lebih besar. Rasanya sangat manis dan aromanya lebih kuat, memberikan pengalaman makan yang berbeda.
Terakhir, buah naga super red (Hylocereus costaricensis) yang sering disebut juga buah naga darah. Daging buahnya berwarna merah gelap hingga ungu pekat. Jenis ini dikenal memiliki kandungan antioksidan dan vitamin C yang sangat tinggi. Rasanya manis dan sedikit asam, cocok untuk penggemar rasa kuat.
Untuk budidaya, panduan lengkap pemilihan jenis buah naga perlu mempertimbangkan kondisi iklim dan preferensi pasar. Jenis putih dan merah lebih tahan banting dan produktif di iklim Indonesia, sehingga cocok untuk pemula. Sementara jenis kuning dan super red memerlukan perawatan lebih intensif.